Indonesia malang

Ketika seorang pemimpin di dalam suatu negara seharusnya, di dalam benaknya adalah yang pertama dia pikirkan masalah pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja, itu yang harus dilakukan terlebih dahulu, dengan pendidikan bisa mengangkat dirinya dari keterpurukan dan membuat semakin tinggi derajat dalam suatu keluarga, yang kedua masalah kesehatan ini kaitannya penting buat manusia krn harus makan yang bergizi dan menyehatkan, tentu penyediaan makanan yang harus siap siaga dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, ini kita lihat banyak terjadi kelangkaan minyak goreng sehingga ibu-ibu sulit untuk memasak makanan makanan yang ada di dapur, karena ketersediaan minyak goreng sangat langka. yang ketiga masalah lapangan pekerjaan tentunya seseorang yang sudah lulus menginginkan adanya pekerjaan yang yang mapan, agar terpenuhi semua kebutuhan, secara primer sekunder dan semuanya itu hanya mimpi, bila negara ini ini banyak melakukan hutang dan investasi luar negeri, yang membuat Indonesia semakin terpuruk, itu adanya intervensi asing ada infiltrasi di dalam BUMN. sehingga pergerakan ekonomi nasional terhambat oleh orang-orang munafik yang atas namakan dirinya adalah orang-orang yang baik, padahal cuma tampak baik, pencitraan. inilah yang membuat Indonesia menjadi Malang karena dibuat oleh seorang pemimpin yang tidak bisa mengelola ketatanegaraan, khususnya mengenai masalah ekonomi, perdagangan dan nilai tukar mata uang,yang selalu diintimidasi atau diinvasi oleh asing tentang nilai tukar yaitu dolar, semuanya itu harus kita pelajari tentang sejarah di masa lalu, di mana Islam mengalami kejayaan dengan menggunakan uang dinar dan dirham sebagai nilai tukarnya, yang tidak pernah mengalami inflasi atau penurunan nilai mata uang, makanya konsep Islam inilah yang paling terbaik buat negara dan dunia, agar mereka jauh daripada sifat kapitalis yang didominasi oleh negara-negara barat, yang ingin bertujuan menguasai negara-negara berkembang yang kaya dengan sumber daya alam sehingga banyak terjadi eksploitasi di negara kita, khususnya Indonesia, maka dari itu kita sebagai pemuda calon generasi penerus bangsa harus mempunyai jiwa nasionalis, yaitu mencintai negaranya mencintai rakyatnya, dan semua itu tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat, dan mengangkat martabat bangsa dari kata hinaan bangsa lain, maka dari itu globalisasi harus kita lawan dengan hasil produksi nasional, yang memperkaya bangsa sendiri dengan memberikan usaha seluas-luasnya untuk para calon pekerja yang punya kualitas baik, secara akademik maupun akhlak, oleh sebab itu maka kurikulum di Indonesia harus berbasis kepada agama, sebagai tolak ukur agar para pemuda mempunyai akhlak yang baik atau punya pergaulan peradaban yang baik di dunia, dengan bangsa-bangsa lain, karena itu calon generasi penerus harus dibekali dengan ilmu agama, ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi, yang bisa mengembangkan negara kita terus menjadi negara yang mandiri, bermartabat serta dihormati oleh bangsa-bangsa lain, sekian terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tinggalkan Komentar